Perkembangan perilaku anak prasekolah tidak berdiri sendiri, namun sejalan dengan perkembangan aspek lainnya, baik fisik, kognitif, serta perkembangan bahasanya. Dengan meningkatnya berbagai aspek kemampuan anak timbullah berbagai perilaku yang khas pada anak-anak usia ini.
Dalam perkembangan, ada tiga perilaku lingkungan yang bisa mempengaruhi perilaku anak, yaitu :
- Perkembangan fisik
meningkatnya kemampuan fisik mendorong meningkatkan mobilitas anak, sehingga si anak tampak hampir tak pernah diam. Seolah-olah ia selalu ingin melangkah dengan leluasa keluar rumah.
- Perkembangan cara berpikir
di awal usia prasekolah, anak mulai mengembangkan pemahaman tentang hubungan benda, antara bagian dan keseluruhan serta perbandingan ukuran besar dan kecil.
- Perkembangan bahasa
perkembangan berbahasa anak ini mengambil porsi penting dalam kehidupan anak selanjutnya, mempengaruhi tindak tanduknya. Dibanding masa sebelumnya, kini anak jadi lebih bisa diajak berkomunikasi, bisa mengungkapkan keinginannya secara verbal. Itulah sebabnya anak membutuhkan teman sebaya, sehingga ia bisa melatih perbendaharaan katanya lewat bermain bersama teman.
Dalam perkembangan, ada tiga perilaku lingkungan yang bisa mempengaruhi perilaku anak, yaitu :
- Proses pemberian hadiah dan hukuman
dengan diberikannya hadiah atas tindakan anak yang dianggap baik oleh lingkungan, dan sebaliknya, hukuman atas tindakan yang tak direstui lingkungan, anak berpeluang untuk mempelajari harapan lingkungan. Akibatnya, ia juga bisa belajar untuk mengontrol tindakannya.
- Belajar dari lingkungan
anak memetik banyak pelajaran dari mengamati dan meniru orang lain disekitarnya, terutama orang tua dan teman sebayanya. Misalnya saja, menirukan gaya penyanyi yang sering dilihatnya di televisi.
- Proses identifikasiProses ini melibatkan ikatan emosi antara anak dengan model yang ditirunya. Anak berusaha mengikuti tindakan model sedemikian rupa, sehingga ia merasa bahwa tindak, sikap, perasaan, bahkan jalan pikirannya mirip sang model. Dalam hal ini, orang tua sering dijadikan obyek model anak. Perhatikan saja, tidak sedikit anak-anak yang bercita-cita sama seperti profesi ayah atau ibunya.
Bisa dilihat betapa besar peran lingkungan dalam kehidupan anak. Dan, andalah sang pemeran utamanya.